Alhamdullilah udah mau semester lima aja yah ,,,, yap baru 1 minggu kuliah rasanya udah lelah banget. ternyata ngajar sambil kuliah itu capek banget yah. yap ,,, belum lagi organisasi di kampus :")
mau gak mau harus dilewati, suka gak suka harus dilewati......
kadang time manajemen gw yang gak bagus suka bikin gw aaaargggh sendiri, ngapain - ngapain lamban.... belum lagi mobilitas gw ... hhhi
ya sudah lah yah prolog nya .
gw mau posting materi matelit ni from sumber nya
belajarpsikologi.com
Pendekatan,
Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan, Jenis dan
Metode Penelitian Pendidikan
Penelitian
Historis yang
bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
obyektif.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis
penelitian lain dapat
dibedakan atas dasar beberapa sumber referensi berikut ini.
Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana dikemukakan di atas,
dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan masing-masing
metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi
membahas secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.
Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana dikemukakan di atas,
dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan masing-masing
metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap semua jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi
membahas secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.
A. Penelitian Deskriptif
B. Studi Kasus
C. Penelitian Survei
D. Studi Korelasional
E. Penelitian Eksperimen
F. Penelitian Tindakan
G. Metode Penelitian dan
Pengembangan (R&D)
Read more: METODE PENELITIAN >> Pendekatan, Jenis dan Metode
Penelitian | belajarpsikologi.com
Read more: METODE PENELITIAN >> Pendekatan, Jenis dan Metode
Penelitian | belajarpsikologi.com
Story Sharing Something
SEMESTER LIMA
Sabtu, 15 September 2012
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik,
alat, serta desain penelitian yang
digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam
penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum
penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga
pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1. Urutan
kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
2. Alat-alat
(instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan
data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
3. Bagaimana
melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut
memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam
suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan
atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses)
penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau
langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta
dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.
Dalam prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Berdasarkan sifat-sifat
masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut
1.
2. Penelitian
Deskriptif yang yang
bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
3. Penelitian
Perkembangan yang
bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan
sebagai fungsi waktu.
4. Penelitian
Kasus/Lapangan yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungansuatu obyek
5. Penelitian
Korelasional yang
bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor
dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
6. Penelitian
Eksperimental suguhan yang
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
melakukan kontrol/kendali
7. Penelitian
Eksperimental semu yang
bertujuan untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan
yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi
pengganti bagi situasi dengan pengendalian.
8. Penelitian
Kausal-komparatif yang
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak
dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data
dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding.
9. Penelitian
Tindakan yang
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan
diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
McMillan dan Schumacher (2001) memberikan
pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua
tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas
beberapa jenis metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Penelitian
deskriptif adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada
masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.
Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus
terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu
variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
Penelitian
Studi kasus pada
dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang
dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala
sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut peneliti
mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam,
artinya mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan terjadinya kasus
tersebut dari berbagai aspek.
Tekanan utama dalam studi kasus
adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah
lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk mengungkap
persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data
berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang
membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data
diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari
dirinya. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi
perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung kepada
kasus yang dipelajari.
Setiap data dicatat secara
cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau perlu dibahas dengan
peneliti lain sebelum menarik kesimpulankesimpulan penyebab terjadinya kasus
atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus
mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi
lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan
menyeluruh.
Namun kelemahanya sesuai dengan
sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya
hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk
kasus yang sama pada individu yang lain. Dengan kata lain, generalisasi
informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji
hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang
dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak teori, konsep dan prinsip
dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
Penelitian
survei cukup
banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah
pendidikan termasuk
kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan
informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei dengan
cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang
mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan
pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan
berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah
siswa rata-rata dalam satu kelas? Berapa banyak guru yang telah memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti
itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah.
Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan atau analsis hubungan
antara variabel tersebut.
Seperti halnya survei, metode deskriptif lain yang sering digunakan dalam pendidikan adalah studi korelasi.
Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana
variasi dalam satu variable berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.
Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan
koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya
hubungan antara kedua variabel.
Studi
korelasi bertujuan menguji hipotesis,
dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien
korelasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan
variabel-variabel mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui
variabel-variabel mana yang sekiranya berhubungan dengan kompetensi profesional
kepala sekolah.
Semua variabel yang ada
kaitannya (misal latar belakang pendidikan, supervisi akademik, dll) diukur,
lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel mana yang paling
kuat hubungannya dengan kemampuan manajerial kepala sekolah.
Penelitian
eksperimen dapat
didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen,
peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol,
kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti
membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
Penelitian
tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh
para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk
memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh
pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut
dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan
keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area
yaitu: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam
arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang
dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek
tersebut dilaksanakan.
Penelitian
dan Pengembangan atau Research and Development
(R&D) adalah
strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek.
Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung
jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan
data,pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan, bimbingan, evaluasi,
sistem manajemen,
dan lain-lain.
Diposting oleh Melyna Wati di 09.48
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar