Oh iya lupa. di mata kuliah ini kalo yang tidak masuk atau telat . memiliki konsekuensi untuk mengerjakan materi yang saat ia gak masuk dan sebanyak 2000 kata :). wahhh berat yah tapi ada manfaatnya loh. waktu saya gak masuk dan minggu depannya uts, lalu soal uts dari materi yang saya tidak masuk ( komunikasi ), saya jadi dapat mengerjakan uts dhe ....gak kebayang kalo saat itu gak ngerjain 2000 kata.
Mau share tugas 2000 kata yang gw buat :
Melinawati / 1215106072
Difusi
Inovasi Pendidikan
Tugas ini merupakan Konsekuensi dari Tidak mengikuti
mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan pada tanggal 2 April 2012.
Saluran Komunikasi dalam Difusi Inovasi
Komunikasi
:
Berbicara
tentang Komunikasi dalam Difusi dan Inovasi pendidikan. Menurut saya Komunikasi
sangat berperan penting dalam Proses Inovasi dan juga difusi.Pada tahap
keputusan Inovasi dari sana juga sudah kita temukan pentingnya komunikasi
dimana Inovator harus dapat mengkomunikasikan Ide atau gagasannya terhadap
calon adopter sebagai bahan pertimbangan untuk menerima ide tersebut, dari
mulai tahap Pengetahuan, Persuasi, keputusan, Implementasi dan juga Konfirmasi.
Setiap tahapan membutuhkan Komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman informasi. Komunikasi adalah
proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk
mencapai suatu pemahaman bersama. Apa
peran Komunikasi dalam mendifusikan Inovasi ? Sebelumnya mari kita lihat
terlebih dahulu Apa itu Difusi.
Difusi
Difusi didefinisikan
sebagai suatu proses
dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem
sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana
pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu
jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari
kata inovasi. Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu
inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa
individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.
Difusi
dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang
dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses
difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan
suatu ide baru ke seseorang atau beberapa orang lain.
Rogers
menyebutkan ada empat unsur dari proses komunikasi ini, meliputi:
1) inovasi itu sendiri;
2) seorang individu atau satu unit adopsi lain
yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman dalam menggunakan inovasi;
3)
orang lain atau unit adopsi lain yang belum mempunyai pengetahuan dan
pengalaman dalam menggunakan inovasi; dan
4)
saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam
proses difusi adalah upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang
atau unit tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau unit lain yang
belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential
adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.
Saluran Komunikasi
Seperti yang
telah diungkapkan di atas bahwa tujuan komunikasi adalah tercapainya suatu
pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua atau lebih partisipan
komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran
komunikasi tertentu.
Dengan demikian diadopsinya
suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi
1) Partisipan komunikasi
Dari sisi partisipan komunikasi, Rogers
mengungkapkan bahwa derajat kesamaan atribut (seperti kepercayaan, pendidikan,
status sosial, dan lain-lain) antara individu yang berinteraksi (partisipan)
berpengaruh terhadap proses difusi. Semakin besar derajat kesamaan atribut
partisipan komunikasi (homophily),
semakin efektif komuniksi terjadi. Begitu pula sebaliknya. Semakin besar
derajat perbedaan atribut partisipan (heterophily),
semakin tidak efektif komunikasi terjadi. Oleh karenanya, dalam proses difusi
inovasi, penting sekali untuk memahami betul karakteristik adopter potensialnya
untuk memperkecil “heterophily”. Salah satu masalah yang paling khas
dalam difusi inovasi adalah bahwa peserta biasanya cukup heterophilous. Misalnya, Seorang agen perubahan teknis lebih kompeten,
misalnya, adalah lebih teknis kompeten dibandingkan kliennya. Perbedaan ini sering menyebabkan komunikasi tidak
efektif karena peserta tidak berbicara bahasa yang sama. Bahkan,
ketika dua individu yang identik tentang pemahaman teknis dari suatu inovasi,
difusi tidak dapat terjadi karena tidak ada informasi baru untuk pertukaran. Sifat difusi menuntut bahwa setidaknya beberapa derajat
heterophily hadir antara kedua peserta. Idealnya,
mereka akan homophilous pada semua variabel lain (pendidikan dan status sosial,
misalnya) meskipun mereka heterophilous tentang inovasi. Biasanya,
dua individu yang heterophilous pada semua variabel karena penyuluhan, dan
pengalaman dengan inovasi sangat berkaitan dengan status sosial, pendidikan,
dan sejenisnya.
2) Saluran komunikasi.
Sementara itu, saluran komunikasi juga perlu diperhatikan. Dalam tahap-tahap tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi tertentu memainkan peranan lebih penting dibandingkan dengan jenis saluran komunikasi lain. Hasil penelitian berkaitan dengan saluran komunikasi menunjukan beberapa prinsip sebagai berikut: 1) saluran komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi; 2) saluran kosmopolit lebih penting pada tahap penetahuan dan saluran lokal relatif lebih penting pada tahap persuasi. 3) saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar pribadi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter); dan 4) saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan denan saluran local bagi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter).
Sementara
itu, saluran komunikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
1)
saluran media massa (mass media channel) : Saluran media massa sering dikatakan
cara yang paling cepat dan efisien untuk menginformasikan pemirsa pengadopsi
potensial tentang keberadaan suatu inovasi, yaitu, untuk menciptakan kesadaran
atau penyuluhan. Media massa dapat berupa radio, televisi, surat kabar, dan
lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat menjangkau audiens yang banyak
dengan cepat dari satu sumber. Untuk menjangkau banyak Individu memang lebih
baik menggunakan saluran media massa. Media massa dapat: (1) menjangkau
khalayak yang besar dengan cepat, (2) menciptakan informasi pengetahuan dan
menyebar, dan (3) mengarah pada perubahan sikap lemah yang diadakannya.
2)
saluran antarpribadi (interpersonal channel). Di sisi lain, saluran interpersonal
yang lebih efektif dalam membujuk seseorang untuk menerima ide baru, terutama
jika link saluran antarpribadi dua atau lebih individu yang sama dalam status
sosial ekonomi, pendidikan, atau cara-cara penting lainnya. Saluran
interpersonal melibatkan pertukaran tatap muka antara dua atau lebih individu. Sedangkan
saluran antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara
dua atau lebih individu. . Saluran ini memiliki efektivitas yang lebih besar
dalam menangani resistensi atau sikap apatis pada bagian dari berkomunikasi
itu. Apa yang harus dilakukan agar saluran pribadi menjadi yang terbaik?
1.
Menyediakan pertukaran dua arah informasi. Satu individu bisa mendapatkan
klarifikasi atau informasi tambahan tentang inovasi dari individu lain. Hal
karakteristik dari jaringan antarpribadi dari individu lain. Ini karakteristik
dari jaringan antar pribadi yang sering memungkinkan mereka untuk mengatasi
hambatan sosial-psikologis paparan yang selektif pengamatan dan retensi.
2.
Membujuk seseorang untuk membentuk atau mengubah sikap yang dipegang kuat. Ini
peran saluran antar pribadi yang sangat penting dalam membujuk seorang individu
untuk menerapkan sebuah inovasi.
Dapat
kita simpulkan bahwa difusi adalah proses yang sangat sosial.
Komunikasi dalam Tahapan Inovasi
Informasi yang
menciptakan kesadaran pengetahuan suatu inovasi jarang sekali berasal dari sumber sehingga mereka aktif mencari.
Informasi tentang ide baru hanya bisa aktif (1) setelah mereka sadar bahwa
gagasan baru ada, dan (2) saat mereka tahu mana sumber atau saluran yang dapat
menyediakan informasi tentang inovasi. Selanjutnya, kepentingan relatif dari
sumber yang berbeda atau saluran komunikasi tentang inovasi sebagian bergantung
pada apa yang di tersedia bagi para penonton dari pengadopsi potensial.
Kemudian dalam proses keputusan
inovasi, pada tahap persuasi dan keputusan, Saluran komunikasi Interpersonal
atau jaringan antar teman menjadi sumber utama . Individu tergantung pada
rekan-rekan dekat mereka untuk inovasi evaluasi informasi, yang mengurangi
ketidakpastian mereka tentang konsekuensi inovasi yang diharapkan. Karena
biasanya untuk dapat mempengaruhi tentang ide baru tersebut dilakukan secara
intesiv terhadap individu, agar hasil lebih optimal.
Pada saat tahap Konfirmasi,
Individu sudah menggunakan Inovasi tersebut dan apabila ingin terus melanjutkan
inovasi tersebut, maka baiknya lebih diinformasikan manfaat dari inovasi
tersebut ke orang lain. Dan mengkomunikasikan ke individu-individu lain dalam
tahap konfirmasi menurut saya lebih baik menggunakan saluran komunikasi media
massa.
Kosmopolite dibandingkan dengan Localite
Saluran
komunikasi wargadunia (kosmopolit) adalah mereka dari luar
sistem sosial;sedangkan Localite
adalah yang berasal dalam satu sistem sosial ,
sementara saluran media massa yang hampir seluruhnya wargadunia.
Saluran wargadunia (kosmopolit) ini relatif lebih penting
adalah tahap pengetahuan,
dan saluran localite
relatif lebih
penting pada tingkat persuasi dalam
proses inovasi-keputusan.
Saluran Komunikasi dengan Kategori Adopter
Pada sistem
waktu yang memiliki pengalaman dengan inovasi. Kemudian dapat menerapkannya
tidak perlu mengandalkan begitu banyak pada saluran media massa karena
interpersonal, pengalaman lokal sudah menumpuk dalam sistem mereka pada saat
memutuskan untuk menerapkan. Mungkin pengaruh antar pribadi tidak begitu
diperlukan untuk memotivasi dapat menerapkannya awal untuk memutuskan positif
pada inovasi. Mereka memiliki orientasi yang lebih berani, dan stimulus Media
massa adalah pesan yang cukup untuk memindahkan mereka di atas ambang mental
untuk penerapan. Tetapi pengadopsi kurang berorientasi pada perubahan nanti
membutuhkan pengaruh yang lebih kuat dan lebih cepat, seperti yang dari
jaringan antarpribadi.
Kosmopolite ini
relatif lebih penting daripada localite untuk adopter agar untuk adopter
kemudian: mirip dengan lead baru disajikan Penalaran. mereka yang mengadopsi
pertama lebih cenderung bergantung pada Kosmopolite . adopter awal, pada gilirannya, bertindak
merupakani saluran antar pribadi dan localite untuk kemudian mengadopsi-rekan
mereka.
Referensi :
http://ruangdosen.wordpress.com/2008/09/10/kontribusi-teori-teori-komunikasi-dalam-komunikasi-inovasi/
0 komentar:
Posting Komentar