TUGAS AKHIR DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada
dasarnya pendidikan merupakan upaya yang dilakukan oleh manusia dengan sadar
untuk mendatangkan perubahan sikap, perilaku seseorang melalui pembelajaran dan
pelatihan. Dalam masyarakat sederhana, pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk
mengajarkan budaya, yakni mengajar
anak-anak untuk mengetahui dan mengamalkan nilai-nilai budaya dan tata cara
yang berlaku di dalam masyarakat. Namun dalam masyarakat yang lebih kompleks
diperlukan sistem pembelajaran yang bisa menerima transmisi budaya, ilmu
pengetahuan dan perkembangan teknologi yang begitu beragam.
Belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku setelah adanya masukan informasi ke
dalam diri seseorang pelajar. Informasi ini diolah dan didata sehingga terjadi
konstruksi pengetahuan yang sistematis berdasarkan informasi lama dan baru
dalam diri seseorang. Dengan adanya tatanan informasi ini, seseorang akan dapat
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukannya.
Dalam
meningkatkan pembelajaran, manusia selalu menggunakan sumber belajar dan media
pembelajaran. Sumber belajar dan media ini ada yang dimanfaatkan dan ada pula
yang direkayasa. Keduanya bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Perkembangan media pembelajaran selanjutnya sejalan dengan perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology
– ICT). Masuknya abad informasi (abad ke-21) menjadikan variasi media
pendidikan berkembang, hal ini dapat
terlihat dari berbagai perpaduan teknologi informasi terhadap pendidikan,
misalnya sistem informasi manajemen pendidikan, pendidikan jarak jauh,
pembelajaran berbasis computer, serta adanya pembelajaran berbasis jaringan dan
cyber education yang diakses lewat internet.
Arah
pembelajaran memasuki millennium ketiga memadukan unsur-unsur teknologi komunikasi,
aspek audio, visual dan grafis dalam bentuk multimedia yang dapat diakses
secara online kapan dan dimana saja. Luasnya kajian tentang multimedia dalam
pendidikan, maka tulisan ini difokuskan pada pembelajaran berbasis computer
yang juga mengacu pada hal yang terkait dengan ICT, sebagai perangkat
multimedia. Dalam tulisan ini akan dibahas secara garis besar bagaimana
pemanfaatan perangkat multimedia dalam pembelajaran.
Pemanfaatan
perangkat multimedia tidak terlepas dari dukungan perangkat komputer sebagai
alat terpadu dalam menjalankan fungsi-fungsi audio, visual, grafik dan animasi
secara serentak dan terintegrasi.
Perangkat
multimedia berbasis komputer digunakan dalam pembelajaran untuk menampilkan
bentuk video, audio, grafis dan animasi yang lebih mendekati dalam contoh
keseharian. Dengan berbasis multimedia yang didukung perangkat komputer,
pembuatan, penyimpanan dan penyebaran dapat dilakukan dengan mudah. Guru
sebagai perancang isi media yang akan diajarkan memuat hasil dalam bentuk CD
yang bisa digandakan, selanjutnya siswa dapat mudah memutarnya pada komputer
yang didukung perangkat multimedia dengan bimbingan guru maupun madiri. Untuk
keperluan pembelajaran mandiri, siswa dapat meminjam atau membeli CD atau video
cassette dan memutarnya di rumah atau laboratorium komputer sesuai dengan
pembelajaran yang telah ditetapkan, atau siswa bisa secara langsung
mengakses/menelusuri materi yang dipelajari via situs-situs di Internet.
Pelaksanaan kelas multimedia telah banyak membantu para
guru dalam proses belajar dan mengajar dibandingkan dengan kelas tradisional.
Hal ini membuktikan terjadinya interaktifitas yang lebih tinggi antara pelajar,
sistem pembelajaran dan materi ajar, lebih spesifik, serta merangsang proses
belajar. Pemanfaatan perangkat multimedia dalam pembelajaran merupakan langkah
awal dalam menuju masyarakat berpengetahuan sejalan dengan paradigma masyarakat
informasi di abad ke-21 ini. Untuk itu Sistem Pendidikan Nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu
dilakukan pembaruan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Dengan demikian terjadi usaha sadar dan terencana dalam
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
B.
MULTIMEDIA DALAM
PEMBELAJARAN
Media pembelajaran adalah media
yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu pendidik dalam
mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(peserta didik). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam
hal-hal tertentu bisa mewakili pendidik menyajiakan informasi belajar kepada
peserta didik. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik,
maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan
pendidik. Salah satu perangkat multimedia adalah
video kamera, saat ini telah tersedia handycam dengan ukuran yang
praktis. Dengan perangkat ini dapat direkam kegiatan audiovisual ke dalam
cassette rekaman VHS. Selanjutnya hasil rekaman diputar pada video tape
recorder sehingga dapat dilihat di layar televisi (TV).
Saat
ini dengan ditemukannya VCD (video compact disk), hasil rekaman gambar,
suara dan grafis yang dimuat dalam CD dapat dilihat dengan jelas dan lebih
mudah penggunaannya. Selain itu, dengan teknologi komputer saat ini, rekaman
dalam cassette VHS dapat pula ditransfer ke dalam CD sehingga hasil rekaman
dapat dilihat dengan menggunakan CD-ROM dan VCD. Untuk penggandaan CD ini telah
mudah dilakukan dengan adanya CD Writer, dengan demikian perangkat multimedia
semakin mudah didapatkan dan murah harganya.
Komputer
pada akhir-akhir ini tidak terlepas dari perangkat multimedia yang telah
dirakit di dalamnya. Hanya beberapa perangkat keras (hardware) seperti
loudspeaker yang tidak dibuat dalam bentuk build-in. Dengan ditemukannya Compact
Disk (CD) yang dapat disaksikan materi sajian lewat Video Compact Disk
(VCD), hasil perpaduan tampilan gambar dan suara secara digital semakin baik.
Perkembangan yang sejalan dengan teknologi laser ini telah memungkinkan semua
hasil rekaman dalam bentuk CD yang isinya dapat dilihat dengan menggunakan
CD-ROM yang diinstal pada komputer.
Pada
awalnya penggunaan perangkat multimedia berbasis komputer ini dikenal dengan
nama CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed
Instruction). Menurut Ronald H. Anderson (1994:197), secara luas CAI ialah
penggunaan komputer secara langsung terhadap siswa untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan-latihan dan menguji kemampuan belajar siswa.
Karena keluwesan dan kemampuan suatu komputer untuk memberikan pembelajaran
yang bervariasi, maka komputer dapat dianggap sebagai peranan seorang tutor
yang “sabar” tanpa batas. Komputer dapat juga digunakan untuk mengontrol media
lain dan memberikan siswa bahan referensi yang diperlukan, bantuan penampilan
dan pelayanan administrasi dan mensimulasikan fasilitas lingkungan dan
laboratorium.
Komputer
memberikan beberapa kelebihan untuk produksi media audio visual. Komputer dapat
menghasilkan grafik dan peta yang memiliki ketepatan statistik untuk
bermacam-macam media visual. Menurut Ronald H. Anderson (1994:194), investasi
dalam sistem produksi berdasarkan komputer memerlukan analisis dan pemikiran
serius. Hal ini karena kebanyakan sistem kualitas masih sangat mahal dan
peralatan yang cepat ketinggalan (karena teknologi cepat berubah) menimbulkan
masalah serius.
Belakangan
ini komputer semakin banyak diperhatikan karena kemampuannya untuk digunakan
dalam proses pembelajaran dengan kecepatan penguasaan materi yang dapat diatur
sendiri oleh pemakainya. Karena komputer lebih cocok untuk pembelajaran
individual, pengembangannya sebagai instruksional sangat dipengaruhi oleh
kemajuan pembelajaran terprogram. Sebagai suatu sistem penyampaian, komputer
dipertimbangkan karena mampu melengkapi para siswa dengan: model, drill,
latihan, alat referensi, sistem dan lingkungan simulasi, tes dan perhitungan
yang kompleks. Sebagai alat manajemen komputer digunakan karena mampu
melengkapi para petugas instruksional dengan bantuan kegiatan administrasi
untuk pengumpulan, penyimpanan dan laporan mengenai siswa dan hasil
pembelajaran, pengadministrasian tes dan analisis sejumlah besar data
(Anderson, 1994: 194-195).
Azhar
Arsyad (2000:31) memberikan ciri-ciri media berbasis komputer ini, antara lain:
·
Dapat digunakan secara
acak, non sekuensial, dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau
berdasarkan keinginan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya
·
Gagasan-gagasan yang
disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol dan grafik
·
Memenuhi prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk pengembangannya.
·
Pembelajaran berorientasi
siswa dan melibatkan interaktivitas yang tinggi
C.
KEADAAN SEKOLAH
Profil Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 06 Pagi Jakarta Timur
merupakan satu percontohan yang ada di Kecamatan Cakung. Sekolah ini
beralamatkan di jalan Inspeksi Kayu Tinggi RT 09 RW 003 di Kelurahan cakung
timur. Dalam sejarah berdirinya sekolah ini, telah banyak memberikan putera/
puteri kebanggan sekolah. Banyak siswa yang berprestasi yang dilahirkan sekolah
ini. Seperti prestasi yang telah diraih oleh siswanya antara lain adalah pada
tahun sebelumnya adalah peringkat nilai UASBN tertinggi di Jakarta Timur.
Bangunan sekolah yang terdiri dari 3 lantai merupakan salah satu sarana yang
sangat mendukung kegitan belajar serta mengajar. Hampir seluruh alat-alat
peraga pembelajaran dimiliki oleh sekolah ini. Didukung dengan fasilitas wifi
diarea sekolah, siswa-siswinya dituntut untuk dapat lebih membuka wawasan
mereka dengan penggunaan internet untuk memecahkan masalah belajar. Disediakan
PC ( Personal Computer ). Personal Computer ini disediakan hanya dikelas V dan
VI saja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan siswa-siswinya serta meningkatkan
daya fikirnya agara lebih tinggi lagi. Personal Computer ini biasanya
dipergunakan oleh siswa-siswinya serta OHP dikelas V dan VI.
Inovasi yang sudah diterapkan di
Sekolah
Belum lama ini, di sekolah tersebut sudah
menggunakan OHP ( Over Head Projektor) dalam menyampaikan materi pelajaran.
Namun, media ini hanya dikhususkan untuk siswa kelas V dan VI saja. PC (
Personal Computer ) juga disediakan sekolah pada kelas V dan VI saja . Disetiap
kelas disediakan masing-masing 1 unit PC. Bagi
sekolah ini hal tersebut merupakan inovasi karena sebelumnya sekolah dasar
tersebut tidak menggunakannya.
Ciri-ciri inovasi OHP di sekolah
Menurut Rogers (2003) sesuatu
dikatakan sebagai suatu inovasi jika memenuhi 5 ciri-cirinya sebagai sebuah
inovasi. Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Relative Advantage (memiliki
keuntungan yang relative)
2. Compatibility (memiliki kecocokan
untuk digunakan)
3. Complexity (memiliki tingkat
kerumitan yang dihasilkan)
4. Trialability (dapat diujicoba)
5. Observability (dapat dirasakan
manfaatnya)
Jika
dilihat dari Media OHP dalam Pembelajaran, kami coba memaparkan mengapa hal
tersebut dapat kami katakan sebagai inovasi.
Dikategorikan sebagai suatu inovasi karena:
1. Relative Advantage (memiliki
keuntungan yang relative)
Suatu
ide, gagasan dan produk dikategorikan sebagai sebuah inovasi jika memberikan
suatu manfaat dan keuntungan. OHP memiliki keuntungan dalam pembelajaran di
kelas. Selain materi yang disampaikan guru dikemas dalam bentuk menarik. Media
OHP ini pun dapat membantu siswa untuk belajar bagaimana presentasi di depan
kelas. Begitupula dengan adanya satu buah unit Personal
Computer disudut kelas yang memiliki manfaat untuk menjelajah lebih luas lagi
pengetahuan siswa-siswinya selain dari materi yang telah diberikan oleh
gurunya.
2. Compatibility (memiliki kecocokan
untuk digunakan)
Media
OHP mengemas materi pelajaran menjadi menarik hal itu sesuai dengan
karakteristik siswa sekolah dasar pada umumnya. Yaitu menyukai hal-hal yang
menarik. Sama halnya dengan Personal Computer. PC memiliki
metode pembeljaran yang beragam. Mulai dari materi yang dibuat dalam bentuk
utuh diWord ataupun presentasi PowerPoint, sampai kepada kuis ataupun latihan
yang berbentuk game (permainan). Hal ini sangat cocok untuk criteria metode
pembelajaran siswa di Sekolah Dasar.
3. Complexity (memiliki tingkat kerumitan
yang dihasilkan)
Overhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat
mudah diperoleh oleh setiap orang. Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu
menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap
digunakan. Sedangkan Personal Computer memiliki
kerumitan yang relative. Mengapa dikatakan demikian karena bagi siswa-siswi
yang telah dan terbiasa menggunakannya maka, mereka akan lebih mudah
mengoperasikan Personal Computer. Sedangkan untuk siswa-siswinya yang jarang
menggunakan bahkan tidak pernah menyentuh Komputer, maka kemungkinan siawa
tersebut akan lebih merasa sulit untuk mengoperasikannya.
4. Trialibility (dapat dibandingkan)
Bisa
dilihat perubahan yang signifikan jika menggunakan media OHP dalam Pengajaran
dan pembelajaran. Jika dengan menggunakakan media OHP daapat meningkatkan minat
siswa dalam belajar dan juga meningkatkan hasil belajar siswa maka Hal ini
dapat dijadikan pembanding.
5. Observability (dapat dirasakan
manfaatnya)
Manfaat yang
dapat dirasakan langsung dalam penggunaan OHP ini antara lain adalah :
·
Memudahkan
posisi guru dalam mengajar dikelas.
·
Tidak perlu
mengubah cahaya lampu.
·
Hemat waktu
dalam proses penyajian materi.
·
Mudah
disimpan.
·
Kemampuan
memproyeksikan benda secara nyata.
·
Kemampuan
menggantikan papan tulis.
·
Bebas polusi
dari debu-debu yang dihasilkan oleh kapur tulis, jika menggunakan papan tulis.
·
Dapat
menjangkau kelompok yang besar.
·
Kemampuan
memberikan suatu proses dalam sebuah materi belajar, yang tidak mungkin
dihadirkan secara langsung didalam kelas
Manfaat yang
dapat dirasakan setelah diadakannya Personal Computer disudut kelas V dan VI
adalah :
- Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dapat
kita simpulkan bahwa suatu inovasi dapat dibuat jika terdapat masalah yang
harus diselesaikan dan masalah yang timbul bisa saja terjadi dari hal yang
tidak kita duga.
Saran
v
Sekolah
:
1.
Penggunaan OHP dapat digunakan
secara rata, dari kelas 1 sampai kelas 6.
2.
Pihak sekolah mengadakan pelatihan kepada guru tentang penggunaan, pemanfaatan
dan perawatan dari OHP ini agar memiliki manfaat yang lebih maksimal.
v
Guru
1.
Memanfaatkan secara maksimal OHP ini, bukan hanya dijadikan pajangan di kelas. 2. Menjelaskan juga kepada siswa tenta tata
cara penggunaannya.
3. Memberikan
Tugas yang mengaitkan dengan penggunaan OHP
v
Siswa
1. Siswa harus lebih aktif dalam belajar.
2. Menjaga dan Merawat OHP
0 komentar:
Posting Komentar